Sholat
hukumnya wajib dan juga sholat adalah suatu tiang agama, tapi selain hukumnya
wajib dan tiang agama masih ada sesuatu yang perlu kita ketahui dari sholat,
yaitu gerakan sholat yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagi tubuh
kita, jadi tidak hanya mendapat bekal untuk di akhirat tetapi juga mendapatkan
kesehatan lahir dan batin.
Telah
banyak penelitian dari sisi medis tentang gerakan sholat mulai dari awal sholat
( Takbiratul Ihram ) sampai dengan akhir sholat yaitu (Salam). Berikut pembahasan tentang
kesehatan dari setiap gerakan sholat.. simak ya biar tambah semangat
sholatnya..
MANFAAT GERAKAN SHOLAT BAGI KESEHATAN, SANGAT
LUAR BIASA.
1.
TAKBIRATUL IHRAM.
Berdiri tegak,
mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau
dada bagian bawah. Manfaat Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe) dan menambah kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan
darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah yang kaya oksigen menjadi lebih lancar. Kemudian
kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian
atas.
2.
RUKU’.
Rukuk yang
sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas
air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan
tulang belakang. Manfaat Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi
tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot
bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah
gangguan prostat.
3.
I’TIDAL.
Bangun dari rukuk,
tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Manfaat
i’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri
bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar, terhindar dari gangguan
penyakit disekitar perut.
4.
SUJUD.
Menungging dengan
meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat;
aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas
otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini
berpengaruh pada daya pikir dan kecerdasan seseorang, bisa memberikan
ketenangan. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat
luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5.
DUDUK.
Duduk ada dua
macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir) : Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki. Manfaatnya, saat iftirosy, kita bertumpu
pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius.
Posisi ini
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
6.
SALAM.
Gerakan memutar
kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya untuk relaksasi otot
sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini
mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Yang
menarik, menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul
“Pengaruh Sholat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respons Ketahanan Tubuh
Imonologik: Suatu Pendekatan Siko Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh
berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program
pascasarjana Universitas Surabaya yang dipertahankanya beberapa waktu lalu.
Salat tahajud ternyata bukan hanya sekadar salat tambahan (sunnah muakkad) tapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis sholat ini menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfositnya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang sedang dihadapi.
Salat tahajud ternyata bukan hanya sekadar salat tambahan (sunnah muakkad) tapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis sholat ini menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfositnya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang sedang dihadapi.
Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol. Parameternya, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kotrisol pada pagi hari normalnya anatra 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. “Kalau jumlah hormon kotrisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya, ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.
Menurut
Prof. Dr. Muhammad Soleh, Orang stres itu biasanya rentan sekali terhadap
penyakit kanker dan infeksi. Dengan tahajud yang dilakukan secara rutin dan
disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons
imun yang lebih baik yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit
infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan teknik medis menunjukkan, salat
tahajud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang
lebih baik.
Wallahu A’lam
Bisshawab......................
Demikian Artikel tentang SISI
MEDIS / KESEHATAN DALAM SETIAP GERAKAN
SHOLAT. Semoga bermanfaat dan jangan lupa dishare kepada keluarga dan
lingkungan sekitar kita serta teman-teman kita yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar