WELCOME

"ASSALAMU'ALAIKUM = SELAMAT DATANG "

Jumat, 15 Desember 2017

“SISI KESEHATAN / MEDIS DALAM SETIAP GERAKAN SHOLAT”

Sholat hukumnya wajib dan juga sholat adalah suatu tiang agama, tapi selain hukumnya wajib dan tiang agama masih ada sesuatu yang perlu kita ketahui dari sholat, yaitu gerakan sholat yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagi tubuh kita, jadi tidak hanya mendapat bekal untuk di akhirat tetapi juga mendapatkan kesehatan lahir dan batin.


Telah banyak penelitian dari sisi medis tentang gerakan sholat mulai dari awal sholat ( Takbiratul Ihram ) sampai dengan akhir sholat  yaitu (Salam). Berikut pembahasan tentang kesehatan dari setiap gerakan sholat.. simak ya biar tambah semangat sholatnya..

MANFAAT GERAKAN SHOLAT BAGI KESEHATAN, SANGAT LUAR BIASA.

1.    TAKBIRATUL IHRAM.
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan menambah kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah yang kaya oksigen menjadi lebih lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

2.    RUKU’.
Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaat Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

3.    I’TIDAL.
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Manfaat i’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar, terhindar dari gangguan penyakit disekitar perut.

4.    SUJUD.
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat; aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir dan kecerdasan seseorang, bisa memberikan ketenangan. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

5.    DUDUK.
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir) : Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaatnya, saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius.

Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

6.    SALAM.
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya untuk relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Yang menarik, menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Sholat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respons Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Siko Neuroimunologi” dengan desertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya yang dipertahankanya beberapa waktu lalu.
Salat tahajud ternyata bukan hanya sekadar salat tambahan (sunnah muakkad) tapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis sholat ini menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfositnya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang sedang dihadapi.

Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol. Parameternya, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kotrisol pada pagi hari normalnya anatra 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. “Kalau jumlah hormon kotrisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya, ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.
Menurut Prof. Dr. Muhammad Soleh, Orang stres itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan tahajud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang lebih baik yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan teknik medis menunjukkan, salat tahajud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik.
Wallahu A’lam Bisshawab......................

Demikian Artikel tentang SISI MEDIS / KESEHATAN DALAM  SETIAP GERAKAN SHOLAT. Semoga bermanfaat dan jangan lupa dishare kepada keluarga dan lingkungan sekitar kita serta teman-teman kita yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar